Dewasa ini, peran polisi telah "melebar" ke berbagai bidang. Mulai dari pengaturan lalu-lintas, kejahatan murni (kriminal), kejahatan terorisme yang menyangkut keamanan dan keutuhan bangsa, administrasi kendaraan hingga korupsi dan kriminal. Karena itu ada banyak divisi pada instansi pemerintah bernama kepolisian ini.
Sayangnya, dari pantauan Sewa Rental Mobil Murah di Surabaya terhadap pendapat masyarakat kebanyakan adalah peran polisi tidak lagi dianggap "penegak hukum yang suci", hal ini bisa terlihat pada beberapa gejolak sikap dari masyarakat umum atas kebijakan yang dirasa "dicari-cari".
Beberapa dari kita sering mendengar oknum polisi dengan segala kasusnya. KPK, yang bertahan selama satu dasawarsa lebih bisa jadi adalah penegak hukum lain yang merupakan "kompetitor" polisi, lebih menjadi pengharapan bagi masyarakat akan kejahatan dengan "spesialisasi" korupsi; mengingat di lembaga kepolisian juga ditemui akan adanya jenderal dengan rekening gendut. Saling sikut dan saling tangkap di media beberapa waktu lalu mungkin memberi bukti pada masyarakat bahwa polisi dan KPK bukan lembaga negara yang bersinergi; lebih merupakan lembaga yang bersaing.
Sayangnya, dari pantauan Sewa Rental Mobil Murah di Surabaya terhadap pendapat masyarakat kebanyakan adalah peran polisi tidak lagi dianggap "penegak hukum yang suci", hal ini bisa terlihat pada beberapa gejolak sikap dari masyarakat umum atas kebijakan yang dirasa "dicari-cari".
Beberapa dari kita sering mendengar oknum polisi dengan segala kasusnya. KPK, yang bertahan selama satu dasawarsa lebih bisa jadi adalah penegak hukum lain yang merupakan "kompetitor" polisi, lebih menjadi pengharapan bagi masyarakat akan kejahatan dengan "spesialisasi" korupsi; mengingat di lembaga kepolisian juga ditemui akan adanya jenderal dengan rekening gendut. Saling sikut dan saling tangkap di media beberapa waktu lalu mungkin memberi bukti pada masyarakat bahwa polisi dan KPK bukan lembaga negara yang bersinergi; lebih merupakan lembaga yang bersaing.
OK... kita singkirkan dulu masalah KPK dan Polisi tentang kewenangannya mengurusi korupsi yang sudah mengakar kuat di negeri ini. Berpikir bahwa negeri ini masih banyak didiami oleh orang baik, meski juga tak boleh naif. Tentang orang baik ini, di dalamnya pasti juga termasuk banyak polisi; yang menjadi korban karena imej oleh kenakalan oknum rekan mereka.
Namun, Rental Mobil Innova di Surabaya juga tak mengesampingkan kesan yang tertanam di pikiran—setidaknya yang tergambar pada keseharian di masyarakat; yang mungkin adalah cerminan dari ketidaksabaran mereka akan kinerja polisi dalam pemberantasan dan penindakan perilaku 'menyimpang' di masyarakat.
Sewa Mobil Avanza di Surabaya dan kita semua yang rajin online (browsing) atau minimal mengikuti berita televisi, pasti mendengar berita-berita yang cukup unik dan 'tak umum' jika dinalar. Meski begitu, bisa dipahami bahwa kekesalan mereka ini murni karena merasakan adanya sesuatu hal yang tak beres terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ada kasus Ichiro (Andi Wenas) yang dituding main hakim sendiri akibat kejengkelan terhadap pengendara yang suka berkendara semaunya. Jika mengacu pengakuannya, beliau punya rasa trauma akibat pengalamannya ditabrak orang: http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-alasan-andi-ichiro-wenas-main-tabrak-pelanggar-lalu-lintas.html. Sedangkan pihak kepolisian sendiri menyebut kendaraan modifikasi ini tidak untuk jalan raya; tapi untuk menyusur hutan, tegalan dan sejenisnya (offroad). Andy "Ichiro" Wenas yang juga seorang dosen juga telah meminta maaf kepada masyarakat umum atas aksi 'main hakim'nya di jalan: http://www.iberita.com/66563/mobil-ichiro-bikin-pelanggar-lalu-lintas-tak-berkutik.
Jika aksi Ichiro tadi masih tergolong 'main hakim' sendiri, para pemuda ini berinisiatif untuk mengingatkan pengendara yang ngawur dan melawan arah: http://www.otosia.com/berita/beginilah-respon-pemotor-ngawur-saat-diingatkan.html. Memang bisa dijumpai pengendara yang ngeyel serta keras kepala. Terkadang kemungkinannya malah marah bila diingatkan. Karena itulah banyak orang yang akhirnya mundur dan enggan untuk mengingatkan orang lain ketimbang dibentak dan menimbulkan resiko lain yang tidak diinginkan.
Namun, Rental Mobil Innova di Surabaya juga tak mengesampingkan kesan yang tertanam di pikiran—setidaknya yang tergambar pada keseharian di masyarakat; yang mungkin adalah cerminan dari ketidaksabaran mereka akan kinerja polisi dalam pemberantasan dan penindakan perilaku 'menyimpang' di masyarakat.
Sewa Mobil Avanza di Surabaya dan kita semua yang rajin online (browsing) atau minimal mengikuti berita televisi, pasti mendengar berita-berita yang cukup unik dan 'tak umum' jika dinalar. Meski begitu, bisa dipahami bahwa kekesalan mereka ini murni karena merasakan adanya sesuatu hal yang tak beres terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ada kasus Ichiro (Andi Wenas) yang dituding main hakim sendiri akibat kejengkelan terhadap pengendara yang suka berkendara semaunya. Jika mengacu pengakuannya, beliau punya rasa trauma akibat pengalamannya ditabrak orang: http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-alasan-andi-ichiro-wenas-main-tabrak-pelanggar-lalu-lintas.html. Sedangkan pihak kepolisian sendiri menyebut kendaraan modifikasi ini tidak untuk jalan raya; tapi untuk menyusur hutan, tegalan dan sejenisnya (offroad). Andy "Ichiro" Wenas yang juga seorang dosen juga telah meminta maaf kepada masyarakat umum atas aksi 'main hakim'nya di jalan: http://www.iberita.com/66563/mobil-ichiro-bikin-pelanggar-lalu-lintas-tak-berkutik.
Jika aksi Ichiro tadi masih tergolong 'main hakim' sendiri, para pemuda ini berinisiatif untuk mengingatkan pengendara yang ngawur dan melawan arah: http://www.otosia.com/berita/beginilah-respon-pemotor-ngawur-saat-diingatkan.html. Memang bisa dijumpai pengendara yang ngeyel serta keras kepala. Terkadang kemungkinannya malah marah bila diingatkan. Karena itulah banyak orang yang akhirnya mundur dan enggan untuk mengingatkan orang lain ketimbang dibentak dan menimbulkan resiko lain yang tidak diinginkan.
Sewa Mobil Pregio di Surabaya juga mendapati kekesalan seorang pengguna jalan yang nekat menyetop rombongan moge yang suka berkonvoi dengan pengawalan polisi: http://news.liputan6.com/read/2294678/langgar-aturan-konvoi-moge-dihadang-pengendara-sepeda. Kekesalan pesepeda ini karena melihat kenyataan bahwa konvoi atau iring-iringan moge tersebut dengan lancarnya mengaspal tapi menimbulkan kemacetan pada pihak lain yang juga menggunakan jalan tersebut.
Meski begitu, kepolisian masih mengeluarkan pernyataan pembelaan: http://www.merdeka.com/peristiwa/pembelaan-polisi-dan-klub-motor-soal-rombongan-moge-dihadang-sepeda.html dengan alasan telah mengikuti prosedur: http://www.merdeka.com/peristiwa/pembelaan-polisi-dan-klub-motor-soal-rombongan-moge-dihadang-sepeda/ketum-imi-konvoi-moge-di-yogya-sudah-izin-dan-sesuai-prosedur.html.
Tapi di balik semua itu, Rental Mobil Honda Mobilio di Surabaya hanya berpendapat bahwa seseorang tak mungkin bertindak demikian tanpa penyebab yang jelas. Mengingat kalimat bijak ini, "Bila seseorang melakukan sesuatu, sebenarnya ada 10 orang lain yang berpikir melakukan hal yang sama; tetapi mereka diam saja." Kemungkinannya hal serupa juga menjadi sumber gerutuan bagi banyak orang di sekitar Elanto Wijoyono (nama pesepeda) yang menjadi pemicu melakukan hal tersebut. Dari aksinya ini, kita mungkin bisa mengambil kesimpulan atas dasar perbuatannya: izin dan pengawalan polisi mungkin sesuai prosedur; hanya, bagaimana dengan tingkat urgensinya? Ambulans, kendaraan pejabat, rombongan haji dan lain-lain yang dikawal polisi selalu menunjukkan tingkat urgensi tersendiri. Tetapi tujuan rombongan moge ini mungkin hanya pelesir dan berkeliling. Mendahulukan kepentingan yang lebih urgen (penting) agaknya lebih mempunyai dasar yang kuat dan merupakan pilihan yang lebih bijak.
Di lain berita kita juga melihat bahkan seorang anak kecil pun berani menyetop pesepeda motor yang melaju di trotoar. Kemungkinan ada kesimpulan yang bisa diamati ketimbang menuduh para penegur dan pengingat sikap berlalin kita ini hanya ingin eksis di dunia maya dan pencari perhatian. Mungkin juga kekesalan mereka akan keruwetan di jalan sudah memuncak?
Seperti seorang superhero yang punya kekuatan, nampaknya para pelaku atau pengingat seperti mereka yang telah diulik dalam artikel Rental Sewa Mobil Murah di Surabaya ini juga punya keteguhan meski mereka bukan pihak yang punya wewenang. Bukankah pada umumnya para superhero pembela kebenaran juga bukan seseorang yang punya wewenang alias penegak hukum yang sesungguhnya? Dan terima kasih juga kepada para superhero lalu lintas ini karena telah mengingatkan Sewa Mobil Surabaya.
Meski begitu, kepolisian masih mengeluarkan pernyataan pembelaan: http://www.merdeka.com/peristiwa/pembelaan-polisi-dan-klub-motor-soal-rombongan-moge-dihadang-sepeda.html dengan alasan telah mengikuti prosedur: http://www.merdeka.com/peristiwa/pembelaan-polisi-dan-klub-motor-soal-rombongan-moge-dihadang-sepeda/ketum-imi-konvoi-moge-di-yogya-sudah-izin-dan-sesuai-prosedur.html.
Tapi di balik semua itu, Rental Mobil Honda Mobilio di Surabaya hanya berpendapat bahwa seseorang tak mungkin bertindak demikian tanpa penyebab yang jelas. Mengingat kalimat bijak ini, "Bila seseorang melakukan sesuatu, sebenarnya ada 10 orang lain yang berpikir melakukan hal yang sama; tetapi mereka diam saja." Kemungkinannya hal serupa juga menjadi sumber gerutuan bagi banyak orang di sekitar Elanto Wijoyono (nama pesepeda) yang menjadi pemicu melakukan hal tersebut. Dari aksinya ini, kita mungkin bisa mengambil kesimpulan atas dasar perbuatannya: izin dan pengawalan polisi mungkin sesuai prosedur; hanya, bagaimana dengan tingkat urgensinya? Ambulans, kendaraan pejabat, rombongan haji dan lain-lain yang dikawal polisi selalu menunjukkan tingkat urgensi tersendiri. Tetapi tujuan rombongan moge ini mungkin hanya pelesir dan berkeliling. Mendahulukan kepentingan yang lebih urgen (penting) agaknya lebih mempunyai dasar yang kuat dan merupakan pilihan yang lebih bijak.
Di lain berita kita juga melihat bahkan seorang anak kecil pun berani menyetop pesepeda motor yang melaju di trotoar. Kemungkinan ada kesimpulan yang bisa diamati ketimbang menuduh para penegur dan pengingat sikap berlalin kita ini hanya ingin eksis di dunia maya dan pencari perhatian. Mungkin juga kekesalan mereka akan keruwetan di jalan sudah memuncak?
Seperti seorang superhero yang punya kekuatan, nampaknya para pelaku atau pengingat seperti mereka yang telah diulik dalam artikel Rental Sewa Mobil Murah di Surabaya ini juga punya keteguhan meski mereka bukan pihak yang punya wewenang. Bukankah pada umumnya para superhero pembela kebenaran juga bukan seseorang yang punya wewenang alias penegak hukum yang sesungguhnya? Dan terima kasih juga kepada para superhero lalu lintas ini karena telah mengingatkan Sewa Mobil Surabaya.