Bila dalam artikel WX Rent Car - Sewa Mobil Surabaya sebelumnya pada link ini dan link ini, air dibutuhkan pada komponen mobil dalam sistem operasional mesin dan pelengkapnya; maka dalam artikel ini membahas air sebagai bagian penting dari mobil juga. Hanya saja, kedudukan air ini penting pula sebagai sumber tenaga penggerak (bahan-bakar) dalam mobil-mobil ultramodern yang semakin peka terhadap isu lingkungan.
Sejarah pemikiran mobil dengan bahan bakar air sebenarnya sudah lama. Dan yang perlu diingat, mobil berbahan-bakar air bukan merupakan mobil hibrida (dengan bahan-bakar untuk penggerak mesin selain air). Maksudnya seperti mobil hibrida hidrogen dengan BBM dalam proses untuk menghasilkan laju untuk mereduksi limbah buangan (polusi) yang ekstrem. Meski begitu, mobil dengan bahan bakar air ini masih membutuhkan listrik untuk proses elektrolisisnya yang digunakan untuk mengurai air untuk diambil zat hidrogennya. Tetapi khusus untuk bahan bakar hidrogen ini: Di Indonesia pun sebenarnya telah menerima standar mobil berbahan bakar hidrogen dimana Rental Mobil Surabaya menemukan SPBU gas hidrogen di beberapa tempat, meski keberadaannya sangat langka. Yang pasti bisa ditemui di pinggir jalan dimana rute angkot biasa beroperasi (biasanya SPBU BBM mempunyai warna dominan merah, jika SPBU gas mempunyai warna dominan hijau).
Ketika teknologi di dunia telah semakin maju, pemikiran mobil berbahan dasar air ini masih mengendap di sejumlah ilmuwan serta instansi yang terkait dengan teknologi. Beberapa orang serta instansi tersebut mengklaim menemukan teknologi mobil bertenaga air, tapi beberapa diantaranya dari mereka berakhir di penjara. Dan temuan tersebut diklaim bohong dan teknologinya dianggap sampah oleh ilmuwan lain (sumber: wikipedia link, http://en.wikipedia.org/wiki/Water-fuelled_car)
Website instansi ini (Genepax) ditutup dan disebutkan karena biaya pengembangan yang sangat besar untuk mewujudkan teknologi energi air ini ke dalam format mobil massal. Di balik pemikiran serta penemuan mobil berbahan-bakar air juga mengakibatkan kematian misterius pengklaimnya karena ditengara diracun oleh investor Belgia (http://en.wikipedia.org/wiki/Stanley_Meyer%27s_water_fuel_cell)
Sementara itu, disisi lain sejumlah ilmuwan malah mengembangkan BBM dengan menggunakan komponen air dan udara. Terdengar mustahil yang lain? Tapi nyatanya telah masuk berita BBC World News, yang lagi-lagi prosesnya membutuhkan dana yang mahal (Link:
https://www.youtube.com/watch?v=Go5dVW2IWEo#t=114 ). Adanya biaya mahal ini tak diragukan lagi, akan berbenturan dengan kemampuan konsumen umum (bahkan milyuner) untuk menggunakan teknologi ini dalam kebutuhan transportasinya. Termasuk juga beberapa konsumen WX Rental Car - Sewa Mobil Murah di Surabaya yang termasuk kritis dalam harga, meski sebetulnya harga murah sendiri tidak menggambarkan langsung akan kualitasnya.
Adanya beberapa formula dan keinginan untuk semakin "ramah dengan alam" ini (air) sebenarnya ada dalam benak para ilmuwan yang ingin membuat bumi tempat tinggal kita tidak lagi penuh polusi dan semakin nyaman untuk didiami. Namun, pemikiran akan bahan bakar ramah lingkungan pada mobil ini tentunya mendapat tentangan dari para investor dan industri perminyakan meski tidak selalu nampak di permukaan. Atau mungkin, bahan bakar minyak di dunia ini harus dihabiskan dulu sebelum membuat alternatif lainnya? Bagaimana pun, jika suatu bahan bakar ramah lingkungan seperti ini jadi produk massal, konsumen akan diuntungkan juga atas semakin sehatnya lingkungan kita. Karena air adalah material yang bisa didaur jika dibandingkan dengan minyak bumi yang hanya sekali pakai. Apalagi hal ini berdampak langsung pada harga-harga yang dikenakan seperti biaya bahan-bakarnya. Tak hanya WX Rental Car - Sewa Mobil Murah di Surabaya dan rental mobil lain umumnya, pada transportasi udara pun kita mengenal juga istilah Fuel Surcharge yang dibebankan pada konsumen.
Namun, sebagian penduduk dunia ternyata masih pula berharap pengembangan sumber tenaga dari materi yang terbarukan ini karena melimpahnya air di bumi ini. Jika dibandingkan dengan minyak bumi yang pembuatannya bila tak memakan dana besar, akan memakan waktu jutaan tahun untuk bisa dinikmati hasilnya.
Sejarah pemikiran mobil dengan bahan bakar air sebenarnya sudah lama. Dan yang perlu diingat, mobil berbahan-bakar air bukan merupakan mobil hibrida (dengan bahan-bakar untuk penggerak mesin selain air). Maksudnya seperti mobil hibrida hidrogen dengan BBM dalam proses untuk menghasilkan laju untuk mereduksi limbah buangan (polusi) yang ekstrem. Meski begitu, mobil dengan bahan bakar air ini masih membutuhkan listrik untuk proses elektrolisisnya yang digunakan untuk mengurai air untuk diambil zat hidrogennya. Tetapi khusus untuk bahan bakar hidrogen ini: Di Indonesia pun sebenarnya telah menerima standar mobil berbahan bakar hidrogen dimana Rental Mobil Surabaya menemukan SPBU gas hidrogen di beberapa tempat, meski keberadaannya sangat langka. Yang pasti bisa ditemui di pinggir jalan dimana rute angkot biasa beroperasi (biasanya SPBU BBM mempunyai warna dominan merah, jika SPBU gas mempunyai warna dominan hijau).
Ketika teknologi di dunia telah semakin maju, pemikiran mobil berbahan dasar air ini masih mengendap di sejumlah ilmuwan serta instansi yang terkait dengan teknologi. Beberapa orang serta instansi tersebut mengklaim menemukan teknologi mobil bertenaga air, tapi beberapa diantaranya dari mereka berakhir di penjara. Dan temuan tersebut diklaim bohong dan teknologinya dianggap sampah oleh ilmuwan lain (sumber: wikipedia link, http://en.wikipedia.org/wiki/Water-fuelled_car)
Website instansi ini (Genepax) ditutup dan disebutkan karena biaya pengembangan yang sangat besar untuk mewujudkan teknologi energi air ini ke dalam format mobil massal. Di balik pemikiran serta penemuan mobil berbahan-bakar air juga mengakibatkan kematian misterius pengklaimnya karena ditengara diracun oleh investor Belgia (http://en.wikipedia.org/wiki/Stanley_Meyer%27s_water_fuel_cell)
Sementara itu, disisi lain sejumlah ilmuwan malah mengembangkan BBM dengan menggunakan komponen air dan udara. Terdengar mustahil yang lain? Tapi nyatanya telah masuk berita BBC World News, yang lagi-lagi prosesnya membutuhkan dana yang mahal (Link:
https://www.youtube.com/watch?v=Go5dVW2IWEo#t=114 ). Adanya biaya mahal ini tak diragukan lagi, akan berbenturan dengan kemampuan konsumen umum (bahkan milyuner) untuk menggunakan teknologi ini dalam kebutuhan transportasinya. Termasuk juga beberapa konsumen WX Rental Car - Sewa Mobil Murah di Surabaya yang termasuk kritis dalam harga, meski sebetulnya harga murah sendiri tidak menggambarkan langsung akan kualitasnya.
Adanya beberapa formula dan keinginan untuk semakin "ramah dengan alam" ini (air) sebenarnya ada dalam benak para ilmuwan yang ingin membuat bumi tempat tinggal kita tidak lagi penuh polusi dan semakin nyaman untuk didiami. Namun, pemikiran akan bahan bakar ramah lingkungan pada mobil ini tentunya mendapat tentangan dari para investor dan industri perminyakan meski tidak selalu nampak di permukaan. Atau mungkin, bahan bakar minyak di dunia ini harus dihabiskan dulu sebelum membuat alternatif lainnya? Bagaimana pun, jika suatu bahan bakar ramah lingkungan seperti ini jadi produk massal, konsumen akan diuntungkan juga atas semakin sehatnya lingkungan kita. Karena air adalah material yang bisa didaur jika dibandingkan dengan minyak bumi yang hanya sekali pakai. Apalagi hal ini berdampak langsung pada harga-harga yang dikenakan seperti biaya bahan-bakarnya. Tak hanya WX Rental Car - Sewa Mobil Murah di Surabaya dan rental mobil lain umumnya, pada transportasi udara pun kita mengenal juga istilah Fuel Surcharge yang dibebankan pada konsumen.
Namun, sebagian penduduk dunia ternyata masih pula berharap pengembangan sumber tenaga dari materi yang terbarukan ini karena melimpahnya air di bumi ini. Jika dibandingkan dengan minyak bumi yang pembuatannya bila tak memakan dana besar, akan memakan waktu jutaan tahun untuk bisa dinikmati hasilnya.